UMMY
Maafkan Aku Ummy
Udara pagi nan sejuk masih menyapa saat itu
dan kau, masih pula sibuk tak henti mengurusi kami
Ummy….Sungguh terlihat lelahmu saat itu
tapi, mata hina ini tak tergoyah tuk mengeluarkan Energy sayang kami
Kata noda pun keluar dari lisan jahat ini
tanpa sengaja ummy….
Sungguh, hati ini berbisik sesal yg teramat hingga tak sadar ku turut caci pula diri ini
melebihi kata lisanku padamu
Tapi, entah mengapa lisan ini masih juga keji
hingga mengulang pula utk sekian kali
Ummy….
maaf kan anakmu yg tak berbakti
karena kadang lisan menyakiti hati suci mu
Ummy….
Sungguh, tutur ini tak mewakili hati
karena…
karena…
hati ini sebenarnya amat cintanya padamu
tapi…
lisan ini malu tuk mengakuinya
Ummy…
Ridho mu adalah Syurga bagi Qu kelak
Maka, jangan lah kau tak memafkan anakmu ini
andai darahpun dijadikan penebusnya…
Qu, rela… Sungguh…