Selasa, 28 Oktober 2008

Ummy....


UMMY

Maafkan Aku Ummy

Udara pagi nan sejuk masih menyapa saat itu

dan kau, masih pula sibuk tak henti mengurusi kami

Ummy….Sungguh terlihat lelahmu saat itu

tapi, mata hina ini tak tergoyah tuk mengeluarkan Energy sayang kami

Kata noda pun keluar dari lisan jahat ini

tanpa sengaja ummy….

Sungguh, hati ini berbisik sesal yg teramat hingga tak sadar ku turut caci pula diri ini

melebihi kata lisanku padamu

Tapi, entah mengapa lisan ini masih juga keji

hingga mengulang pula utk sekian kali

Ummy….

maaf kan anakmu yg tak berbakti

karena kadang lisan menyakiti hati suci mu

Ummy….

Sungguh, tutur ini tak mewakili hati

karena…

karena…

hati ini sebenarnya amat cintanya padamu

tapi…

lisan ini malu tuk mengakuinya

Ummy…

Ridho mu adalah Syurga bagi Qu kelak

Maka, jangan lah kau tak memafkan anakmu ini

andai darahpun dijadikan penebusnya…

Qu, rela… Sungguh…